Selasa, 29 Maret 2011

2 Hal yang Membuat Kita Tidak Bersyukur Dengan Keadaan Kita Sekarang

Pertama :

Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.
Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi target dan keinginan.
Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yg mendatangkan lebih banyak uang.
Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan.
Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapa pun banyak yang kita miliki, kita tak pernah menjadi “KAYA” dalam arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ”kaya”.

Orang yang ”kaya” bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki.
Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram.
Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yg sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.

Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.
Seorang pengarang pernah mengatakan, ”Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.” Ini perwujudan rasa syukur.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah :

Kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung.
Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.
Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.
Ada sebuah kisah mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia.
Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab,
”Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang.”
“Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga.”

Bersyukurlah!

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu …
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar …
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit …
Di masa itulah kamu tumbuh …
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu …
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang …
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru …
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu …
Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat …
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga …
Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih …
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan …
Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik …
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut …
Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif …
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu …

Senin, 14 Maret 2011

Berikut ini ada beberapa tips agar kita bisa selalu berpikir positif :

1. Kuatkan komitmen. Komitmen untuk meningkatkan keimanan, komitmen untuk selalu belajar, komitmen kepada keluarga, teman dan mahluk Allah yang lain. Hargai diri sendiri dan orang lain, impikan kesuksesan, dan bersemangatlah.
2. Tetaplah melakukan kontrol diri. Fokus pada hal-hal penting, tetapkan tujuan dan prioritas. Bayangkan lah sesuatu sebelum berbuat, misalnya, bila kita akan berbicara di depan orang banyak, bayangkanlah kita sedang berada dihadapan mereka, bayangkan apa yang kita bicarakan sesuai dengan apa yang kita rancang, bayangkan pertayaan-pertanyaan yang mungkin diajukan, dengan begitu kita menyiapkan kesuksesan. Belajarlah untuk rileks, nikmati kesuksesan, dan jujurlah dengan diri sendiri.
3. Berubahlah, dan tingkatkan kualitas diri setiap hari. Misalnya dalam hal ibadah kita, sudahkah ada peningkatan kualitas dan kuantitas dalam bacaan qur’an kita, sholat-sholat sunnah kita atau adakah kebiasaan baik baru yang sudah kita lakukan jika dibandingkan setahun lalu. Lakukan yang terbaik dan janganlah selalu melihat ke belakang.?Pandanglah belajar dan berubah sebagai sesuatu tantangan. Cobalah hal baru, pertimbangkan berbagai pilihan, temuilah hal-hal baru, banyaklah bertanya tentang sesuatu yang kita tidak tahu, jagalah kesehatan fisik dan mental kita, optimislah.

Sabtu, 12 Februari 2011

Menunggu adalah hal yang membosankan!...



Berapa lama kalian smua pernah menunggu ??...

Paling kesel kan sama yang namanya menunggu ??
apalagi kalo harus nunggu sampai berjam-jam.
Bete gila
Share cerita aja....

Menerima dengan senang hati


kita saling berbagi pengalaman aja yuk ..?!!!
biar hati kita merdeka . hehehehehe

KEGAGALAN BUKANLAH SUATU KEKALAHAN

Seorang pengkhotbah yang mulai jenuh dalam pelayanan, mendapat sebuah mimpi.
Ia melihat dirinya sedang memukul sebuah bongkahan besar batu granit dengan
linggis. Tugasnya adalah memecahkan batu tersebut menjadi potongan-potongan
kecil. Namun, sekeras apa pun usahanya, ia tidak sanggup memecah batu itu
sepotong kecil pun.
Karena lelah dan putus asa, akhirnya ia memutuskan untuk berhenti.
Tak lama kemudian datanglah seseorang dan berkata, “Bukankah Anda
diperintahkan untuk melakukan pekerjaan ini? Kewajiban Anda adalah melakukan
sebaik mungkin, apa pun yang terjadi.”
Sang pengkhotbah, dengan kebulatan hati yang baru, mengayunkan linggisnya
tinggi-tinggi dan memukul batu granit tersebut hingga pecah. Batu itu pecah
berkeping-keping. Ia hampir menyerah, dan melewatkan satu pukulan yang
menghancurkan.
Tuhan ingin agar kita tetap melakukan pekerjaan yang ditugaskan-Nya, entah
seberapa besar kesulitannya. Sekalipun keberhasilan tampak jauh dan
mustahil, kita harus tetap berdiri dengan teguh dan meyakini bahwa tetap ada
upah berlimpah bagi orang yang tekun.
Apakah Anda merasa lelah dalam pelayanan bagi Allah?
Apakah Anda pernah berkecil hati dan tergoda untuk “menyerah kalah”?
Ingatlah akan mimpi sang pengkhotbah itu. Lebih baik Anda tenang dan
mengingat janji Allah yang diucapkan Paulus, “Janganlah kita jemu-jemu
berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika
kita tidak menjadi lemah” (Galatia 6:9) – Richard De Haan

Kegagalan Bukanlah Suatu Kekalahan Jika Anda Terus Berusaha